Sistem Manajemen Jembatan

Sistem Informasi Manajemen Jembatan

Pada saat ini sudah dikembangkan sistem informasi manajemen jembatan yang berfungsi sebagai alat untuk membuat rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh.

Sistem Informasi Manajemen Jembatan merupakan bagian dari sistem manajemen jembatan. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah pengelolaan basis data jembatan, dan data forensik jembatan yang akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana dan program dan perencanaan teknis sampai pada pelaksanaan dan preservasi.

Dengan sistem informasi manajemen jembatan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diatur secara sistematik, pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan jembatan secara berkala dan menganalisa data dengan komputer dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan. Dengan bantuan sistem ini, kondisi jembatan dapat dipantau dan dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa jembatan dalam keadaan aman dan nyaman, dengan menggunakan dana yang optimum untuk pekerjaan jembatan.

Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah mengatur agar mudah untuk mengelolanya. Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu:

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Mengorganisasi)

3. Staffing (Penempatan)

4. Coordinating (Mengkoordinasi)

5. Controlling (Mengkontrol)

Empat komponen dasar pengolahan data yang dibutuhkan dalam sistem manajemen jembatan yaitu:

a. Penyimpanan data inventarisasi, penilaian kondisi, dan penanganan jembatan

b. Model biaya dan deteriorasi/ penurunan kondisi jembatan

c. Model analisis dan optimasi biaya penanganan jembatan

d. Fungsi untuk memperbaharui kondisi dan kinerja jembatan

Kemudian terlihat bahwa pemeriksaan jembatan sangat penting dalam sistem manajemen jembatan untuk melakukan identifikasi, simulasi, dan optimasi pengalokasian waktu dan biaya penanganan jembatan berdasarkan:

a. Pemeriksaan Inventarisasi dilakukan untuk mengidentifikasi aset berupa elemen-elemen jembatan. Elemen-elemen jembatan tersebut memiliki karakteristik sifat fisik dan ketahanan lingkungan yang akan menentukan jenis penanganan jembatan. Selanjutnya data dimensi elemen akan menentukan volume penanganan yang akan ditetapkan dalam dokumen anggaran

b. Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan yang terdapat di lapangan dengan tujuan akhirnya menentukan kapan dan jenis penanganan harus dilakukan untuk memperlambat kerusakan atau mengembalikan kondisi jembatan

c. Pemeriksaan Rutin dilakukan untuk meyakinkan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman, menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Melalui pemantauan yang lebih sering dibandingkan dengan pemeriksaan detail dapat diidentifikasi tingkat penurunan kondisi jembatan.

d. Ketiga pemeriksaan yang disebutkan tersebut dilakukan secara visual dan/ atau bantu penginderaan visual seperti teropong dan kamera, dan penyediaan sarana akses pemeriksaan seperti tangga dan platform pemeriksaan

e. Pemeriksaan Khusus dilakukan untuk mendeteksi volume kerusakan jembatan lebih detail terutama untuk menangani kerusakan berat pada jembatan. Pemeriksaan khusus dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus untuk dapat mendeteksi dimensi kerusakan jembatan dalam ukuran kasat mata atau nilai perubahan kuantitatif respon struktur jembatan kemudian digunakan dalam analisis perancangan penanganan struktur jembatan.

Tujuan Pemeriksaan Jembatan

Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk penanganan jembatan. Pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan khusus diantaranya:

a. Memeriksa keamanan jembatan pada saat layan

b. Menjaga agar jembatan tidak ditutup

c. Mencatat kondisi jembatan pada saat pemeriksaan dilakukan

d. Memberikan data untuk personil perencanaan teknis, konstruksi dan pemeliharaan

e. Memeriksa pengaruh dari beban kendaraan dan jumlah kendaraan

f. Memantau keadaan jembatan secara jangka panjang

g. Memberikan informasi mendasar pembebanan jembatan.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari awal jembatan tersebut masih baru selesai dibangun dan secara berkelanjutan selama umur jembatan. Data yang dikumpulkan betul-betul harus data yang mutakhir, akurat dan lengkap, sehingga hasil yang dikeluarkan sangat dapat dipercaya.

Jenis Pemeriksaan Jembatan

Jenis pemeriksaan utama dalam sistem informasi manajemen jembatan yang diklasifikasi berdasarkan waktu pelaksanaan, skala dan intensitasnya, dan frekuensinya sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Inventarisasi

2. Pemeriksaan Detail

3. Pemeriksaan Rutin

4. Pemeriksaan Khusus.

Pedoman Pemeriksaan Jembatan (revisi 2022) diperuntukan untuk dapat diterapkan pada struktur-struktur jembatan dan gorong-gorong dengan panjang lebih besar atau sama dengan 2 meter pada saat pemeriksaan inventarisasi, termasuk jembatan dengan kriteria-kriteria struktur yang masuk dalam ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 41/PRT/M/2015 diantaranya:

a. Jembatan dengan bentang paling sedikit 100 m dan/atau panjang total paling sedikit 3.000 m

b. Jembatan pelengkung dengan bentang paling sedikit 60 m, jembatan gantung, dan jembatan beruji kabel untuk lalu lintas kendaraan

c. Jembatan dengan ketinggian pilar di atas 40 m

d. Jembatan dan/atau terowongan jalan yang memiliki kompleksitas struktur tinggi atau memiliki nilai strategis tinggi atau didesain menggunakan teknologi baru

e. Jembatan yang dimintakan secara khusus dengan persetujuan Ketua Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan

Tahapan Pemeriksaan Jembatan

Tahapan pemeriksaan jembatan terdiri dari:

a. Merencanakan pemeriksaan jembatan

b. Mempersiapkan pemeriksaan jembatan

c. Melakukan pemeriksaan jembatan

d. Menyiapkan laporan pemeriksaan jembatan sesuai formulir standar

e. Mengidentifikasi jenis-jenis penanganan jembatan

f. Mengkomunikasikan kebutuhan untuk tindak lanjut secepatnya mengenai temuan kritis di lapangan.

Perencanaan dan Persiapan

Kegiatan perencanaan diperlukan untuk mendapatkan pemeriksaan yang aman, efisien, dan hemat biaya meliputi:

1. Penentuan jenis dan metode untuk melaksanakan pemeriksaan dan penyiapan peralatan pendukung pemeriksaan;

2. Pemilihan Tim Inspektur Jembatan, yang mencakup Ketua Tim yang memenuhi syarat di lapangan untuk semua Pemeriksaan Inventarisasi, Pemeriksaan Detail, Pemeriksaan Rutin, dan Pemeriksaan Khusus;

3. Evaluasi kegiatan yang diperlukan (misalnya, pengujian tidak merusak, pengendalian lalu lintas termasuk penggunaan penanda, utilitas, ruang terbatas/tertutup, izin, bahan berbahaya, cat timbal, dan lain sebagainya); dan

4. Penetapan jadwal yang mencakup durasi pemeriksaan.

Laporan Hasil Pemeriksaan

Setelah pemeriksaan jembatan dan semua data sudah lengkap, laporan diperiksa oleh penanggung jawab yang berwenang. Beberapa laporan, seperti laporan data jembatan yang bersifat umum berisi:

1. Data umum jembatan (untuk semua jembatan)

2. Kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik).

Laporan lainnya seperti laporan tindakan terhadap suatu jembatan, merupakan hal yang khusus, dan hanya berisi daftar nama jembatan yang memerlukan tindakan sebagai berikut :

1. Laporan tindakan darurat, berisi daftar nama jembatan yang memerlukan tindakan darurat, perbaikan atau perkuatan.

2. Laporan pemeriksaan khusus, berisi daftar nama jembatan yang disarankan oleh pemeriksa jembatan untuk dilakukan pemeriksaan khusus.

3. Laporan pemeriksaan rutin, berisi daftar nama jembatan yang memerlukan pemeliharaan rutin tahunan sesuai dengan format penilaian visual fisik kondisi jembatan di lapangan.

Download Sistem Manajemen Jembatan

Silahkan unduh MSpesifikasi Umum 2025 Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan secara GRATIS dengan mengklik tulisan Download dibawah ini

Download

Konsultan Teknik Sipil