Gambar Pelebaran Jembatan Balok T 7 Meter Dwg Autocad

Gambar-Pelebaran-Balok-T-7-Meter-Format-Dwg-Autocad-01

Gambar Pelebaran Balok T 7 Meter Dwg Autocad

Pelebaran jembatan adalah suatu pekerjaan konstruksi yang berfokus pada pelebaran sisi kiri maupun kanan jembatan. Pelebaran jembatan dilakukan karena akibat dari semakin padatnya arus lalu lintas, sehingga menuntut adanya jaringan jalan dan jembatan yang memadai dan mencukupi agar lalu lintas dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman.

Pada awal perencanaan jembatan didesain untuk melayani volume lalu lintas yang sudah dianalisis kapasitas lalulintas sehingga ditentukan tipe dan kelas jembatan yang dibangun. Namun seiring dengan berkembangnya pertumbuhan dan pola pergerakan lalu lintas didapatkan bahwa pada kondisi tertentu jembatan diharuskan melayani volume kendaraan akibat peralihan lalu lintas yang tidak didesain pada awal perencanaan.

Hal ini mengakibatkan jembatan mengalami kemacetan akibat kecilnya lebar jalur jembatan dan memungkinkan potensi kelebihan beban kendaraan yang dapat mengancam keamanan dari aspek struktur jembatan.

Analisis Data

Perencanaan pelebaran jembatan perlakuannya sama dengan pembangunan maupun penggantian jembatan, hanya saja kalau pelebaran jembatan sebatas pelebarannya yang dihitung strukturnya.

Analisis Data Lalu Lintas

Analisis lalu lintas pada perencanaan jembatan menggunakan data sekunder dan data primer. Data primer didapatkan dari hasil survey lalu lintas, bisa berasal dari survey sendiri atau meminta data LHR dari Instansi setempat. Perhitungan tersebut dapat digunakan untuk perencanaan lebar jalan jembatan yang akan didesain pada pelebaran jembatan. Perhitungan pertumbuhan lalu lintas dapat dihitung menggunakan metode eksponensial.

Analisis Data Tanah

Data tanah didapat dari 2 survey yaitu data sondir dan atau data boring.

Misalkan Data Sondir: dari percobaan sondir tidak ditemukan tanah keras (dengan batasan nilai konus (qc) = 250 kg/cm) sampai kedalaman -16,00 m pada titik S.1 dari permukaan tanah setempat.

Data Boring: Dari percobaan boring diketahui profil tanah dasar pada lokasi BH.1 sampai kedalaman -15,00 m adalah sebagai berikut:

- Kedalaman 0,00 m s/d -0,40 m tanah berupa aspal, berwarna hitam.

- Kedalaman -0,40 m s/d -1,00 m lapisan tanah berupa pasir sedikit lanau, lepas berwarna coklat.

- Kedalaman -1,00 m s/d -5,00 m lapisan tanah berupa lanau kelempungan, dengan konsistensi teguh sampai kaku, berwarna coklta tua agak merah.

- Kedalaman -5,00 m s/d -10,00 m lapisan tanah berupa lanau kelempungan, dengan konsistensi teguh sampai kaku, berwarna coklat muda agak merah.

- Kedalaman -10,00 m s/d -14,00 m lapisan tanah berupa lanau kelempungan sedikit kasar, dengan konsistensi teguh, berwarna coklat bintik putih.

- Kedalaman -14,00 m s/d -15,00 m lapisan tanah berupa lanau kepasiran, dengan konsistensi sangat kaku berwarna coklat.

- Muka air tanah (MAT) pada titik bor BH.1 sampai pada kedalaman -15,00 meter dari permukaan tanah setempat, belum ditentukan.

Analisis Konstruksi Jembatan

Analisis konstruksi jembatan lama perlu dianalisis kondisi kekuatannya sebelum menganalisis konstruksi Jembatan Baru. Analisis konstruksi Jembatan Baru dilakukan untuk mendapatkan pertimbangan- pertimbangan teknis dalam perencanaan Jembatan Lama. Poin- poin yang ditinjau yaitu:

a. Tipe Jembatan

Tipe jembatan baru disesuaikan dengan tipe jembatan lama agar lebih estetika dan memudahkan dalam pekerjaan.

b. Pilar dan abutment

Pilar dan abutmen dibuat sesuai dengan perhitungan analisis struktur jembatan berdasarkan kaidah-kaidah perencanaan jembatan.

c. Pondasi

Pondasi jembatan disesuaikan dengan perhitungan analisis berdasarkan data penyelidikan tanah, agar jembatan kuat, aman dan nyaman.