Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rambu Jalan Dan Marka Jalan

Rambu-Rambu-Dan-Marka-Jalan
Rambu Rambu Dan Marka Jalan

Informasi yang diperlukan oleh pengemudi dalam berlalulintas berasal dari tiga hal yaitu berupa visual, audio dan perasa. Informasi yang diterima oleh pengemudi secara visual, melalui mata adalah rambu dan marka jalan. Informasi yang diterima dengan pendengaran berupa klakson dan indera perasa berupa marka kejut dan jalan kasar. Sebagian besar informasi didapatkan oelh pengemudi secara visual.

Rambu dan marka jalan sangat umum digunakan di jalan dan sering dianggap remeh. Ini membuat beberapa rambu dan marka garis digunakan dengan tidak benar, tidak efisien atau tidak berkeselamatan.

Rambu Jalan

Rambu Jalan atau Rambu Lalu Lintas (Traffic Sign) adalah bagian dari perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka, kalimat dasar atau perpaduannya, diantaranya berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.

Rambu jalan digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan atau pengemudi kendaraan dalam berlalu lintas. Ada beberapa situasi yang memerlukan rambu lebih banyak atau lebih besar. Ada beberapa situasi lain di mana rambu yang lebih sedikit namun lebih jelas justru lebih memadai.

Enam Konsep Perambuan Yang Benar

Rambu atau marka jalan memenuhi keenam konsep yang benar, pastilah rambu atau marka jalan itu akan membantu pengemudi untuk menggunakan jalan secara berkeselamatan. 6 konsep perambuan yang benar adalah :

1. Mencolok (Conspicuous), rambu harus terlihat. Misal jangan tempatkan rambu peringatan di antara  dahan pohon. Pastikan rambu memantulkan cahaya waktu malam.

2. Mudah Dibaca (Clear), kata dan simbol dalam rambu harus jelas dan terbaca. Minimalkan jumlah kata dan pastikan simbol terlihat dari jauh. Bentuk dan warna penting  bagi kejelasan untuk membantu pengemudi atau pengendara membuat keputusan yang benar secara dini.

3. Terpahami (Comprehensible) dimengerti. Rambu harus mudah dimengerti.

4. Tepercaya (Credible), pesan yang disampaikan oleh rambu harus diyakini oleh pengemudi atau pengendara, atau mereka akan mengacuhkannya.

5. Konsisten (Consistent), situasi lalu lintas yang sama harus diatur dengan menggunakan rambu dan atau marka yang sama. Konsistensi mengurangi waktu reaksi pengemudi dan pengendara, serta meningkatkan pemahaman pengemudi.

6. Benar (Correct), hanya ada satu rambu yang paling tepat  bagi situasi tertentu. Beberapa rambu tampak sama, dan memiliki arti yang hampir sama, namun hanya satu yang benar-benar tepat.

Jenis Jenis Rambu Jalan

Penggunaan rambu dan marka standar di semua jalan membuat Pengemudi atau pengendara bereaksi lebih cepat dan tepat terhadap rambu standar daripada rambu nonstandar. adalah salah satu kunci lalu lintas berkeselamatan. Dengan memastikan penggunaan rambu dan marka standar, akan memberi pengaruh positif pada keselamatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 Tentang Rambu lalu lintas, Rambu Jalan dibagi menjadi :
1. Rambu peringatan
2. Rambu larangan
3. Rambu perintah
4. Rambu petunjuk

1. Rambu Peringatan

Rambu peringatan digunakan untuk memperingatkan pemakai jalan akan kondisi yang berpotensi hazard di jalan atau di dekat jalan. Di Indonesia rambu ini hitam di atas daun rambu kuning berbentuk belah ketupat.

Selain memenuhi 6 konsep perambuan yang benar, rambu peringatan harus spesifik karena harus memperingatkan pengemudi yang mendekati hazard di depan. Tidak dapat  hanya ditulis KURANGI KECEPATAN, atau BAHAYA. Rambu peringatan harus memberi petunjuk jelas tentang hazard itu.

Rambu peringatan dikelompokkan dalam empat seri berikut ini :
a. Seri alinyemen

Rambu peringatan tikungan tajam atau jalan berliku. Rambu kecepatan yang disarankan menunjukkan  kecepatan berkeselamatan di sebuah tikungan dapat digunakan di bawah rambu ini. Kecepatan  berkeselamatan ditentukan dengan menggunakan perangkat, seperti indikator ball bank yang mengukur akselerasi sentripetal atau selip samping.

b. Seri persimpangan

Rambu ini memberi peringatan dini atas persimpangan karena tata letak, jarak pandang, dan perangkat lain tidak mencukupi untuk memperingatkan pengemudi/pengendara atas keberadaan sebuah persimpangan, dan ada alasan untuk memastikan bahwa pengemudi/pengendara akan mendekat tanpa bersiap-siap kecuali mereka diberitahu sebelumnya.

c. Seri pejalan kaki/pesepeda/binatang

Rambu ini memperingatkan akan lokasi tempat pejalan kaki, atau pesepeda, atau binatang yang mungkin muncul di jalan.

d. Seri peringatan umum

Rambu ini memperingatkan akan  berbagai masalah seperti  struktur, halangan, permukaan kasar, dan hazard lain di depan. Rambu peringatan biasanya permanen, namun beberapa mungkin digunakan sementara untuk memperingatkan akan hazard tidak tetap.

2. Rambu Larangan

Rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh Pengguna Jalan.

a. larangan berjalan terus
b. larangan masuk
c. larangan parkir dan berhenti
d. larangan pergerakan lalu lintas tertentu
e. larangan membunyikan isyarat suara
f. larangan dengan kata-kata
g. batas akhir larangan.

3. Rambu Perintah

Rambu perintah menginformasikan aturan lalu lintas kepada pemakai jalan. Rambu tersebut memiliki landasan hukum. Rambu harus dipatuhi. Karena itu, setiap penggunaan rambu harus sesuai tata cara berlalu lintas.

Supaya benar-benar efektif, rambu perintah harus mampu dipatuhi dengan sendirinya. Misal rambu 

GUNAKAN LAJUR KIRI” diletakkan di mana lebih praktis bagi pengemudi untuk berada di lajur kiri, tentunya tanpa membahayakan pengemudi. Alternatif harus jelas di mana pengemudi dihadapkan dengan  rambu “DILARANG MASUK” dan “SATU ARAH”. Beberapa rambu perintah  memiliki bentuk dan warna khusus untuk menekankan larangan yang sangat penting, seperti rambu BERHENTI dan BERI JALAN.

4. Rambu Petunjuk

Rambu ini memberi informasi dan saran kepada pemakai jalan tentang arah serta jarak menuju suatu lokasi dalam jaringan jalan, memberikan informasi mengenai layanan atau fitur penting di sepanjang jalan, dan memberikan instruksi. Meski bukan aturan, instruksi ini harus dipatuhi.

Rambu petunjuk terdiri atas rambu:
a. petunjuk pendahulu jurusan
b. petunjuk jurusan
c. petunjuk batas wilayah
d. petunjuk batas jalan tol
e. petunjuk lokasi utilitas umum
f. petunjuk lokasi fasilitas sosial
g. petunjuk pengaturan lalu lintas
h. petunjuk dengan kata-kata
i. papan nama jalan

Desain Dan Pemilihan Rambu

Ukuran rambu bergantung pada jarak keterbacaan legenda dan waktu yang diperlukan untuk membacanya.

Rambu-Rambu-Dan-Marka-Jalan-01
Rambu Rambu Dan Marka Jalan 01

Rambu harus terlihat dan terbaca dari keseluruhan jarak berkendara ekuivalen dengan waktu membaca. Jarak maksimal keterbacaan rambu, dengan anggapan bahwa tidak ada gangguan objek yang menghalangi, dapat diperhitungkan. Jarak minimal keterbacaan rambu bergantung pada perpindahan sudut dari garis pandang lurus ke depan pengemudi.

Waktu berkendara pada kecepatan lalu lintas terkait di antara jarak maksimal dan minimal berikut harus cukup bagi pengemudi untuk membaca pesan rambu. Waktu baca yang diterima secara umum adalah dari 0,3 detik per kata untuk kata pendek, sederhana dan dikenali (seperti kata-kata pada rambu peringatan atau perintah) sampai 0,7 detik untuk kata yang kurang dikenal, seperti nama pada rambu petunjuk arah.

Marka Jalan

Marka jalan adalah bagian dari perlengkapan jalan berupa garis berwana putih maupun kuning yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan dalam berlalulintas.

Kelebihan dari marka yang ada diperkerasan adalah  terletak di atas jalan, dimana perhatian dari pengemudi/pengendara tercurah penuh. Marka pada perkerasan memberikan delineasi menerus bagi jalur kendaraan.

Namun, marka pada perkerasan akan kurang terlihat dalam cuaca buruk, terutama di malam hari. Marka reflektif yang menonjol dan garis tepi taktil dapat membantu mengatasi masalah ini.

Marka perkerasan juga rentan pudar akibat gesekan dengan roda kendaraan, efek sinar matahari serta panas tinggi. Garis marka termoplastik dapat membantu mengatasi masalah ini.

Jenis Jenis Marka Jalan

Ada tiga kelompok marka di perkerasan :

1. Garis longitudinal
2. Garis melintang/ transversal
3. Marka kata dan marka simbol

1. Garis longitudinal

a. Garis pemisah

Biasanya merupakan garis putus-putus selebar 100 mm dengan jarak antar garis setengah dari panjang garis pemisah. Garis ini merupakan rambu pemisah lalu lintas untuk arah berlawanan pada jalur jalan dua arah.

b. Garis pagar

Garis ini terdiri dari sepasang garis 100 mm, baik garis ganda penuh, garis penuh maupun garis putus-putus. Melintasi atau berjalan di sebelah kanan garis pagar merupakan pelanggaran; garis ini biasa digunakan untuk melarang kendaraan saling menyusun  di jalan dua lajur dua arah.

c. Garis tepi

Garis penuh selebar 100 mm yang terletak di tepi jalur jalan. Garis ini meningkatkan delineasi di jalan raya baik di area perkotaan maupun antar-kota. Penelitian menunjukkan bahwa garis tepi mampu menurunkan tingkat kecelakaan pada malam hari hingga 35%.

2. Garis Transversal/ Melintang

a. Marka pada rambu BERHENTI dan BERI JALAN

Marka pada rambu BERHENTI dan BERI JALAN digunakan pada persimpangan dan penyeberangan untuk menunjukkan tempat kendaraan harus berhenti  sesuai dengan kendali lalu lintas. Berupa garis tunggal, penuh dengan lebar 600 mm.

b. Penyeberangan pejalan kaki

Penyeberangan pejalan kaki dikenal dengan nama “zebra cross”. Berupa garis-garis  putih selebar 600 mm yang sejajar dalam deretan yang memotong jalan.

3. Marka kata dan simbol

Kata dan simbol dapat diterakan di permukaan jalan untuk menyampaikan sebuah pesan biasanya sebelum titik pengambilan keputusan. Misal marka “X” digunakan sebelum persimpangan rel kereta api. Harus digunakan material yang tidak licin.

Rambu panah pada perkerasan, rambu ini secara legal menunjukkan gerakan membelok yang diperbolehkan bagi lajur dekat persimpangan.

4. Jarak pandang marka pada perkerasan

Jarak pandang marka pada perkerasan dapat dipengaruhi oleh:

a. Pengemudi/pengendara memandang marka pada perkerasan dari sudut yang rendah. Ini tidak memengaruhi garis longitudinal kecuali pada tikungan horizontal dan puncak tikungan vertikal di mana pengemudi hanya dapat  melihat  marka tersebut jika permukaan jalan terlihat.

b. Efek bagi garis transversal dan marka kata atau simbol lebih besar, terutama pada puncak tikungan vertikal.

c. Marka pada perkerasan dapat tidak terlihat jelas untuk sementara karena adanya kendaraan di depan. Misal rambu panah pada perkerasan tertutup oleh kendaraan akibat kemacetan lalu lintas.

d. Genangan air di jalan akan mengurangi efektivitas pantulan cahaya dari marka garis pada malam hari.

Delineasi

Delineasi adalah istilah yang diberikan untuk penempatan rambu, marka garis, dan APILL yang memandu pengemudi/pengendara, khususnya untuk tikungan yang di bawah standar. Delineasi digunakan untuk :

a. Mengendalikan pergerakan kendaraan dengan memberi informasi visual kepada

pengemudi/pengendara tentang berbagai batasan keselamatan pada jalan yang akan dilalui

b. Mengatur arah berkendara, serta perpindahan lajur dan menyiap

c. Menandai lajur atau zona untuk membelok atau parkir dapat diizinkan, diharuskan, atau dilarang

d. Meningkatkan kedisiplinan terhadap lajur, terutama di malam hari

e. Membantu mengidentifikasi potensial hazard, seperti jembatan sempit dan tikungan tajam

Delineasi sangat penting dalam pengoperasian sistem jalan yang efisien dan berkeselamatan. Delineasi penting untuk memandu pengemudi/pengendara tetap melaju di dalam badan jalan dan membantu dalam pengambilan keputusan tentang ke mana harus bergerak (sebagai navigasi) dan kecepatan kendaraan (kendali). Delineasi yang baik membuat  

pengemudi/pengendara mampu menjaga kendaraan berada dalam lajur lalu lintas (delineasi jarak pendek) dan membantu merencanakan rute mengemudi (delineasi jarak panjang).

Delineasi jarak panjang memungkinkan pengemudi/ pengendara untuk merencanakan rute berkendara sehingga delineasi harus konsisten dan menerus. Delineasi diterapkan di sepanjang jalan. Karakter tikungan dari segi arah dan tingkat lengkungan harus terlihat hingga 9 detik sebelum tikungan. Data rinci mengenai tikungan yang sebenarnya, diperlukan 3 detik sebelum tikungan.

Beberapa Kesalahan Perambuan Umum

a. Kurang rambu peringatan untuk sekolah, rumah ibadah, kampung dan berbagai tempat lain di mana banyak pejalan kaki berkumpul.

b. Kurang rambu kecepatan untuk memperjelas pada pengemudi/pengendara berapa kecepatan maksimum.

c. Penggunaan yang salah dari beberapa rambu peringatan yang sama. “Jalan Menyempit ke Kiri” dan “Lajur Kiri Habis” sering digunakan dengan salah. Penggunaan rambu “Pejalan Kaki” dan “Penyeberangan Pejalan Kaki di Depan” juga sering salah.

d. Rambu dipasang di antara pohon atau membiarkan pohon ditanam setelah rambu dipasang dengan baik.

e. Menggunakan rambu peringatan untuk fungsi perintah.

f. Tidak mengganti rambu ketika rusak, pudar atau sudah tidak reflektif.

g. Penggunaan rambu “Hati-Hati” berlebihan.

h. Penggunaan rambu peringatan “Jembatan” berlebihan sering terjadi di jembatan yang justru lebih lebar dari jalan.

Beberapa Kesalahan Umum Pemarkaan Jalan

a. Tidak menggunakan marka garis.

b. Marga garis tidak konsisten, berhenti lalu ada lagi.

c. Tidak mengecat ulang garis setelah jalan diberi perkerasan baru.

d. Marka garis mengarahkan arus lalu lintas berlawanan bertemu satu sama lain.

e. Marka garis tidak memadai di mana jalan empat jalur menyempit jadi dua jalur. Marka yang digunakan menimbulkan saling mendahului yang terlambat dan mengarahkan arus lalu lintas yang berlawanan jadi bertemu.

f. Menggunakan panah lajur untuk mengarahkan pemakai jalan, padahal panah lajur merupakan perintah. 

g. Pemeliharaan tidak memadai dan kelalaian dalam menjaga kondisi marka yang ada.

Kesimpulan

Rambu jalan dan marka jalan digunakan sebagai informasi bagi pengguna jalan dalam berlalulintas agar aman dan berkeselamatan. Rambu atau marka jalan yang memenuhi keenam konsep yang benar, pastilah rambu atau marka jalan itu akan membantu pengemudi untuk menggunakan jalan secara berkeselamatan. Sehingga dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan dampak yang diakibatkan.

Post a Comment for "Rambu Jalan Dan Marka Jalan"