Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Campuran Kualitas Perkerasan Beton

Rancangan-Campuran-Spesifikasi-dan-Pengendalian-Kualitas-Perkerasan-Beton

Rancangan Campuran, Spesifikasi dan Pengendalian Kualitas Perkerasan Beton

 Kode : -
 Bahasa : Indonesia
 Halaman : 87 Halaman
 Format : Pdf
 Sumber : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan 
 Sifat : GRATIS
 Download 

CUPLIKAN ISI EBOOK


Outline Paparan
• Pendahuluan
• Hal Umum dalam Pekerjaan Beton
• NSPK (Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria) dalam pelaksanaan pekerjaan beton
• Korelasi Hasil Pengujian dengan Pelaksanaan Pembetonan

Teknologi Beton Lanjut
• Beton Massa (Mass Concrete)
• Beton Memadat Sendiri (Self Compacted Concrete)
• Beton Cepat Dibuka (Fastrack Concrete)
• Beton Semprot (Shotcrete)
• Beton Ringan (Lightweight Concrete)
• Beton Serat (Fiber Reinforced Concrete)
• Beton Kedap Air (Watertight Concrete)
• Beton Tahan Api (Fire Resitance Concrete)
• Beton Berat (Heavy Concrete)
• Beton Tanpa Semen (Geopolymer Concrete)

SISTEM PRODUKSI BETON SEGAR 
1. Pengadukan dengan tangan 
2. Pengadukan cara manual  dengan mesin pengaduk 
3. Pengadukan dengan peralatan batching plant

Faktor-faktor yang mempengaruhi umur beton :
- Kondisi lingkungan dan iklim
- Faktor air-semen
- Kadar semen
- Zat-zat tertentu dalam beton
- Permeabilitas beton
- Perawatan beton

Perawatan beton
- Bahan yang digunakan harus sudah kering dalam waktu 4 jam (sesuai final setting time)
-Bahan harus melekat tapi tidak bersenyawa dengan beton, tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang halus dan tidak membahayakan beton
- Agar diperoleh hasil yang lebih baik, disarankan juga untuk melakukan pembasahan dengan air di atas selaput membran yang sudah kering.

Standar yang digunakan dalam pekerjaan beton
• SNI 7064:2014 Semen portland komposit (PCC)
• SNI 0302:2014 Semen portland pozolan (PPC)
• SNI 2049:2015 Semen portland (OPC) Tipe I s/d V
• SNI 8363:2017 Semen portland slag (SPS)
• SNI 6385:2016 Spesifikasi semen slag untuk digunakan dalam beton dan mortar
• SNI 2460:2014 Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam mentah atau yang telah dikalsinasi untuk digunakan dalam beton (ASTM C618-08a, IDT)
• SE NO. 07/SE/M/2016 Pedoman Tata Cara Penentuan Campuran Beton dengan Semen OPC, PPC dan PCC
• SNI 7656-2012 Tata Cara Pemilihan Proporsi untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa
• SNI 03-6468-2000 Tata cara perencanaan campuran beton berkekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang
• SNI 03-3976-1995 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
• SNI 4433:2016 Spesifikasi Beton Segar Siap Pakai
• SNI 2458:2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
• SNI 1972:2008 Cara Uji Slump Beton
• SNI 8309:2016 Metode uji passing ability beton memadat sendiri dengan J-Ring
• SNI ASTM C403/C403M:2012 Metode uji waktu pengikatan campuran beton dengan ketahanan penetrasi
• SNI 2493:2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
• SNI ASTM C309:2012 Spesifikasi kompon cair pembentuk membran untuk perawatan beton
• SNI 4817:2008 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton
• SNI 6880:2016 Spesifikasi beton struktural
• Spesifikasi Pelaksanaan Jalan dan Jembatan tahun 2018
• SNI 1974:2011 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak
• SNI 4431:2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan
• SNI 2492:2008 Metode pengambilan dan pengujian inti beton hasil pemboran dan balok beton hasil pemotongan (ASTM C42/C42M-13, IDT)
• SNI 03-4169-1996 Metode pengujian modulus elastisitas statis dan rasio poison beton dengan kompresometer
• SNI 6880:2016 Spesifikasi beton struktural
• SNI ASTM C805:2012 Metode uji angka pantul beton keras (ASTM C 805-02, IDT)
• SNI ASTM C597:2012 Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C 597 -02, IDT)
• SNI ASTM C803:2012 Metode uji ketahanan beton keras terhadap penetrasi (ASTM
C803/C803 M-03, IDT)
• SNI 03-6444-2000 Pengujian Potensial Setengah Sel Baja Tulangan di dalam Beton

Pengujian Analisis Saringan
Analisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan, kemudian angka-angka persentase tersebut digambarkan pada grafik pembagian butir. Digunakan dalam perancangan mutu beton, penentuan jarak penulangan, tebal selimut beton dan kemudahan pelaksanaan.

Kesalahan atau pengabaian terhadap gradasi agregat dalam pekerjaan beton dapat menyebabkan kekuatan beton dan durabilitas tidak tercapai akibat campuran yang sulit untuk dikerjakan, serta struktur yang keropos akibat bagian bagian tertentu yang tidak terisi oleh campuran beton segar.

Pengujian Abrasi Agregat Kasar
Prinsip uji abrasi Los Angeles adalah menghasilkan aksi abrasif dengan menggunakan bola baja standar yang bila dicampur dengan agregat dan diputar dalam drum untuk jumlah putaran tertentu akan menyebabkan tumbukan pada agregat.

Penggunaan agregat dengan nilai abrasi tinggi pada struktur beton dapat menyebabkan kekuatan beton yang rendah, karena pada saat menerima beban, retak terjadi melalui penampang agregat.

Meningkatkan kadar semen untuk menaikkan kekuatan beton dapat menyebabkan beton lebih rentan terhadap retak susut akibat panas hidrasi yang berlebihan.

Post a Comment for "Campuran Kualitas Perkerasan Beton"