Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERHITUNGAN DESAIN KONSTRUKSI JALAN LENTUR METODE ANALISA KOMPONEN FORMAT EXCEL

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen

Apa Yang Dimaksud Dengan Perkerasan Jalan?

Perkerasan Jalan adalah suatu struktur perkerasan pada jalan raya yang umumnya meliputi lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi (base course), dan lapis permukaan (surface course). 

Tanah Dasar
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut : 
a. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
c. Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
d. Lendutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari macam tanah tertentu.
e. Tambahan pemadatan akibat pembebanan lalu lintas dan penurunan yang diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir kasar (granular soil) yang tidak dipadatkan secara baik pada saat pelaksanaan.

Untuk sedapat mungkin mencegah timbulnya persoalan di atas maka tanah dasar harus dikerjakan sesuai dengan "Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya" edisi terakhir. 

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-01

Lapis Pondasi Bawah
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain : 
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.

Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR ≥ 20%, PI ≤ 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan.

Lapis Pondasi
Fungsi lapis pondasi antara lain :
a. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik. 

Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR ≥ 50%, PI ≤ 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

Lapis Permukaan
Fungsi lapis permukaan antara lain : 
a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
c. Sebagai lapisan aus (wearing course).

Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.

Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

PARAMETER PERKERASAN JALAN
1. Lalu Lintas 
dibagi menjadi 3 bagian antara lain :
a. Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
b. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
c. Lalu Lintas Harian Rata-rata dan Rumus-rumus Lintas Ekivalen

2. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR 
Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi. Yang dimaksud dengan harga CBR disini adalah harga CBR lapangan atau CBR laboratorium. 

Harga yang mewakili dari sejumlah harga CBR yang dilaporkan, ditentukan sebagai berikut: 
a. Tentukan harga CBR terendah.
b. Tentukan berapa banyak harga dari masing-masing nilai CBR yang sama dan lebih besar dari masing-masing nilai CBR.
c. Angka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 100%. Jumlah lainnya merupakan persentase dari 100%.
d. Dibuat grafik hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi.
e. Nilai CBR yang mewakili adalah yang didapat dari angka persentase 90%

3. Faktor Regional (FR) 
Keadaan lapangan mencakup permeabilitas tanah, perlengkapan drainase, bentuk alinyemen serta persentase kendaraan dengan berat 13 ton, dan kendaraan yang berhenti, sedangkan keadaan iklim mencakup curah hujan rata-rata per tahun.

4. Indeks Permukaan (IP) 
Indeks Permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataan / kehalusan serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat. 

5. Koefisien Kekuatan Relatif (a) 
Koefisien kekuatan relatif (a) masing-masing bahan dan kegunaannya sebagai lapis permukaan, pondasi, pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test (untuk bahan dengan aspal), kuat tekan (untuk bahan yang distabilisasi dengan semen atau kapur), atau CBR (untuk bahan lapis pondasi bawah).

Download Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen Format Excel

File ini termasuk file yang BERPASWORD dan BERBAYAR, untuk mendapatkan password silahkan menghubungi KONTAK KAMI. Atau silahkan klik tab INFORMASI pada web untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

Harga Download Preview

Catatan penting: Ketika menemukan file winrar tidak bisa di extract atau corrupt, maka solusinya adalah dengan mengupdate aplikasi winrar di komputer anda ke versi yang baru.
Download winrar terbaru disini

Screenshoot Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen Format Excel

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-02
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 02

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-03
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 03

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-04
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 04

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-05
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 05

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-06
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 06

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-07
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 07

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-08
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 08

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-09
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 09

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-10
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 10

Perhitungan-Desain-Konstruksi-Jalan-Lentur-Metode-Analisa-Komponen-11
Perhitungan Desain Konstruksi Jalan Lentur Metode Analisa Komponen 11


Post a Comment for "PERHITUNGAN DESAIN KONSTRUKSI JALAN LENTUR METODE ANALISA KOMPONEN FORMAT EXCEL"