Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA BANGUNAN GEDUNG


Sistem-Pencahayaan-Buatan-Pada-Bangunan-Gedung

 SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA BANGUNAN GEDUNG 

 Kode : SNI 03-6575-2001
 Bahasa : Indonesia
 Halaman : 32 Halaman
 Format : Pdf
 Sumber : Badan Standardisasi Nasional
 Sifat : GRATIS
 Download 

CUPLIKAN ISI EBOOK

Ruang Lingkup
Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung didalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik/pengelola gedung didalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan. 

agar diperoleh sistem pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, keamanan dan memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung. 

Acuan
a. National Electric Code (NEC)
b. Illuminating Engineering Society (IES)
c. International Electrotechnical Commission (IEC)
d. Australian Standard

Istilah dan definisi
armatur adalah rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang didalamnya, dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali listrik. 

balast adalah alat yang dipasang pada lampu TL dan lampu pelepasan gas untuk membatasi arus listrik dalam pengoperasian lampu-lampu tersebut. 

renderasi warna adalah efek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu terhadap warna obyek-obyek yang diterangi, dinyatakan dalam suatu angka indeks yang diperoleh berdasarkan perbandingan dengan efek warna sumber cahaya referensi pada kondisi yang sama. 

tingkat pencahayaan adalah tingkat pencahayaan pada bidang kerja. 

Perhitungan Tingkat Pencahayaan
Tingkat Pencahayaaan Rata-rata
Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan pada umumnya didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja. Yang dimaksud dengan bidang kerja ialah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan. 

Koefisien  Penggunaan
Sebagian dari cahaya yang dipancarkan oleh lampu diserap oleh armatur, sebagian dipancarkan ke arah atas dan sebagian lagi dipancarkan ke arah bawah. Faktor penggunaan didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap keluaran cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu. 

Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh faktor : 
1. distribusi intensitas cahaya dari armatur. 
2. perbandingan antara keluaran cahaya dari armatur dengan keluaran cahaya dari lampu di dalam armatur. 
3. reflektansi cahaya dari langit-langit, dinding dan lantai. 
4. pemasangan armatur apakah menempel atau digantung pada langit-langit, 
5. dimensi ruangan. 

Besarnya koefisien penggunaan untuk sebuah armatur diberikan dalam bentuk tabel yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat armatur yang berdasarkan hasil pengujian dari instansi terkait. Merupakan suatu keharusan dari pembuat armatur untuk memberikan tabel kp, karena tanpa tabel ini perancangan pencahayaan yang menggunakan armatur tersebut tidak dapat dilakukan dengan baik. 

Koefisien Depresiasi (penyusutan)
Koefisien depresiasi atau sering disebut juga koefisien rugi-rugi cahaya atau koefisien pemeliharaan, didefinisikan sebagai perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu dari instalasi pencahayaan digunakan terhadap tingkat pencahayaan pada waktu instalasi baru.  
Besarnya koefisien depresiasi dipengaruhi oleh : 
1. kebersihan dari lampu dan armatur. 
2. kebersihan dari permukaan-permukaan ruangan. 
3. penurunan keluaran cahaya lampu selama waktu penggunaan. 
4. penurunan keluaran cahaya lampu karena penurunan tegangan listrik. 

Besarnya koefisien depresiasi biasanya ditentukan berdasarkan estimasi. Untuk ruangan dan armatur dengan pemeliharaan yang baik pada umumnya koefisien depresiasi diambil sebesar 0,8.  

Sistem Pencahayaan. 
a. Sistem pencahayaan dapat dikelompokkan menjadi : a).  Sistem pencahayaan merata. 

Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan, digunakan jika  tugas visual yang dilakukan di seluruh tempat dalam ruangan memerlukan tingkat pencahayaan yang sama.  
Tingkat pencahayaan yang merata diperoleh dengan memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung di seluruh langit-langit. 

b).  Sistem pencahayaan setempat. 
Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata. Di tempat yang diperlukan untuk melakukan tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi, diberikan cahaya yang lebih banyak dibandingkan  dengan sekitarnya. Hal ini diperoleh dengan mengkonsentrasikan penempatan armatur pada langit-langit di atas tempat tersebut. 

c).  Sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat. 
Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem pencahayaan setempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur yang dipasang di dekat tugas visual. 

Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk : 
1. tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi. 
2. memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah tertentu. 
3. pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut. 
4. tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang. 

Distribusi Luminansi
istribusi luminansi didalam medan penglihatan harus diperhatikan sebagai pelengkap keberadaan nilai tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Hal penting yang harus diperhatikan pada distribusi luminansi adalah sebagai berikut : 
a. Rentang luminasi permukaan langit-langit dan dinding. 
b. Distribusi luminansi bidang kerja. 
c. Nilai maksimum luminansi armatur (untuk menghindari kesilauan). 
d. Skala luminansi untuk pencahayaan interior dapat dilihat pada gambar 4.3.1. 

Luminansi Permukaan Dinding
Luminansi permukaan dinding tergantung pada luminansi obyek dan tingkat pencahayaan merata di dalam ruangan. Untuk tingkat pencahayaan ruangan  antara 500 ~ 2000 lux, maka luminansi dinding yang optimum adalah 100 kandela/m2. 
  
Ada 2 (dua) cara pendekatan untuk mencapai nilai optimum ini, yaitu : 
a).  Nilai reflektansi permukaan dinding ditentukan, tingkat pencahayaan vertikal dihitung, atau ; 

b).  Tingkat pencahayaan vertikal diambil sebagai titik awal dan reflektansi yang diperlukan 
dihitung. 

Nilai tipikal reflektansi dinding yang dibutuhkan untuk mencapai luminansi dinding yang optimum adalah antara 0,5 dan 0,8 untuk tingkat pencahayaan rata-rata 500 lux, dan antara 0,4 dan 0,6 untuk 1000 lux. 

Luminansi Permukaan Langit-langit
Luminansi langit-langit adalah fungsi dari luminansi armatur, seperti yang ditunjukkan pada grafik gambar 4.3.3. 

Dari grafik ini terlihat jika luminansi armatur kurang dari 120 kandela/m2 maka langit-langit harus lebih terang dari pada terang armatur. Nilai untuk luminansi langit-langit tidak dapat dicapai dengan hanya menggunakan armatur yang dipasang masuk ke dalam langit-langit

Post a Comment for "SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA BANGUNAN GEDUNG"