Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CARA UJI BERAT ISI BETON RINGAN STRUKTURAL

Cara-Uji-Berat-Isi-Beton-Ringan-Struktural
Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural

 CARA UJI BERAT ISI BETON RINGAN STRUKTURAL 

 Kode : SNI 3419-2008
 Bahasa : Indonesia
 Halaman : 36 Halaman
 Format : Pdf
 Sumber : Badan Standardisasi Nasional  
 Sifat : GRATIS
 Download 

CUPLIKAN ISI EBOOK

Ruang ligkup
Cara uji ini mencakup prosedur penentuan berat isi dalam keadaan kering oven dan keadaan seimbang  dari beton ringan struktural.
 
Satuan yang dipakai adalah satuan SI (Standar Internasional) 

Standar ini tidak mengatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, bila ada, sehubungan dengan penerapannya, adalah tanggung jawab pengguna untuk menetapkan tingkat keamanan dan keselamatan yang tepat sebelum memulai pekerjaan.

Acuan normatif
SNI 03-1973-1990, Metode pengujian berat isi beton 
SNI 03-2458-1991, Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar 
SNI 03-2493-1991 Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium 
SNI 03-4810-1998, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di lapangan 

Istilah dan definisi
berat isi dalam keadaan seimbang 
berat isi yang ditentukan menurut pasal 8.2. tentang pengukuran berat isi dalam keadaan seimbang, dicapai oleh beton ringan struktural setelah disimpan dalam ruangan dengan kelembaban relatif 50 % ± 5 % dan temperatur 23o C ± 2o C selama jangka waktu yang cukup sampai berat konstan tercapai 

berat isi kering oven
berat seperti yang ditentukan dalam pasal 8.3. tentang pengukuran berat isi kering oven, dicapai oleh beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam oven pengering pada 110o C ± 5o C selama periode waktu cukup sampai berat konstan tercapai 

agregat ringan  
agregat dengan berat isi kering oven gembur maksimum 1100 N 

beton ringan struktural 
beton yang memakai agregat ringan atau campuran agregat kasar ringan dan pasir alam sebagai pengganti agregat ringan halus ringan dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat maksimum beton 1840 kg/m3 dan harus memenuhi ketentuan kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan struktural. (Kuat tekan minimum 28 Mpa untuk berat isi maksimum 1840 kg/m3, dengan kuat tarik 2,3 Mpa dan kuat tekan 21 Mpa untuk berat isi maksimum 1780 dengan kuat tarik rata-rata 2,1 Mpa) 

beton agregat ringan  
beton yang dibuat dengan menggunakan agregat ringan 

Ringkasan metode uji 
Cara uji ini mencakup prosedur penentuan berat isi dalam keadaan kering oven dan keadaan seimbang  dari beton ringan struktural dengan perhitungan atau  pengukuran. 
a) Perhitungan berat isi kering oven ditentukan dari jumlah  pengadukan dan volume yang diberikan oleh setiap kali pengadukan beton.
b) Perhitungan berat isi dalam keadaan seimbang  diperkirakan dengan menambah suatu nilai  tertentu pada berat isi kering oven.
c) Pengukuran berat isi diperoleh dari penentuan berat benda uji silinder setelah perlakuan khusus.

Arti dan penggunaan 
Hasil pengukuran atau perhitungan berat isi keadaan seimbang beton ringan struktural menentukan apakah berat isi spesifik yang dipersyaratkan telah dipenuhi. Bila tidak disyaratkan berat isi keadaan seimbang dengan cara perhitungan menggunakan prosedur dalam pasal 9.2.

Cara uji dalam SNI 03 1973-1990 tentang Metode pengujian berat isi beton hendaknya digunakan untuk menentukan berat isi campuran beton ringan segar supaya sesuai dengan spesifikasi pengecoran beton. 

CATATAN 1 Berat isi beton agregat ringan segar merupakan fungsi dari proporsi campuran, kadar air, kebutuhan udara, berat isi spesifik dan kelembaban agregat ringan. 

Berkurangnya berat isi beton ringan disebabkan karena kehilangan kelembaban agregat, kondisi lingkungan, perbandingan luas permukaan terhadap volume beton.  

Untuk beton ringan struktural pada umumnya, berat isi seimbang dicapai  sekitar 90 hari, untuk beton ringan mutu tinggi, berat isi keadaan seimbang dicapai 180 hari. Hasil sejumlah besar penelitian menunjukkan  bahwa akibat variasi dalam  kelembaban awal agregat ringan, berat isi keadaan seimbang dicapai sekitar 50  kg/m3 lebih besar daripada berat isi kering oven.  

Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk penentuan berat isi dengan ketentuan sebagai berikut : 
a) Timbangan, harus mempunyai ketelitian 0.3 %  dari berat contoh yang ditimbang pada setiap pengujian, tercakup berat wadah dan isi betonnya.

b) Batang pemadat, harus terbuat dari baja yang berbentuk batang bulat panjang dan lurus, berdiameter 16 mm dan panjang 600 mm yang ujungnya dibuat tumpul setengah bundar.

c) Takaran standar, harus berbentuk silinder terbuat dari logam atau bahan yang tidak menyerap air, volumenya   14 liter dan 30 liter.

d) Cetakan, untuk benda uji silinder beton harus terbuat dari logam atau bahan yang tidak menyerap air, dengan diameter 150 mm dan panjang 300 mm.

e) Ruangan yang  dikondisikan, dengan kelembaban relatif 50 % ± 5 % pada temperatur 23o C±  2o C.

f) Oven pengering, yang dapat digunakan terus menerus pada temperatur kerja antara 110o C ± 5o C dengan laju penguapan paling sedikit 25 gram per jam.

Pengambilan contoh 
Pengambilan contoh beton untuk pengujian berat isi beton ringan struktural menurut ketentuan berikut : 
a) Contoh beton di lapangan harus diambil menurut ketentuan SNI 03–2458–1991 tentang Metode pengambilan contoh untuk beton segar.
b) Contoh beton di laboratorium harus disiapkan menurut ketentuan SNI 03–2493–1991 tentang Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium.

Pembuatan benda uji 
Benda uji untuk pengujian berat isi dalam keadaan  seimbang dan kering oven dibuat dalam cetakan silinder ukuran 150 mm X 300 mm. Benda uji masing-masing sebanyak 3 silinder. 

Pembuatan benda uji untuk penentuan berat isi beton keras keadaan seimbang dan kering oven. Benda uji untuk pengujian berat isi beton ringan segar harus memenuhi ketentuan SNI 03-1973-1990, tentang Metode pengujian berat isi beton, apabila pemadatannya dilakukan dengan:
a) Penggetaran pada pembuatan benda uji, harus dilakukan seperti yang ditentukan dalam SNI 03 – 2493 – 1991  tentang Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium.
b) Penusukan, pada pembuatan benda uji, harus dilakukan seperti yang ditentukan dalam SNI 03- 1973-1990, tentang Metode pengujian berat isi beton kecuali bahwa beton ditakar dalam takaran berkapasitas 14 liter atau kurang harus ditusuk 25 kali per lapisan, sedang untuk takaran berkapasitas lebih besar dari 14 liter dan 30 liter harus ditusuk 50 kali per lapisan.
c) Berat benda uji harus dicatat dengan ketelitian 0,3 %.

Perawatan benda uji 
Apabila tidak ditentukan lain, silinder uji  untuk penentuan berat isi keadaan seimbang harus dirawat selama 6 hari  menurut SNI 03-2493-1991  atau standar prosedur perawatan menurut SNI 03-4810-1998.

CATATAN 2 Cetakan silinder boleh dibuka setelah 24 jam dan ditutup dengan lembaran plastik atau karung basah untuk mencegah hilangnya kelembaban, atau boleh tinggal dalam cetakan tertutup sampai waktu pengujian. 

Apabila tidak ditentukan lain, untuk 24 jam pertama atau sampai saat pengujian, simpan silinder uji untuk menentukan berat isi kering oven pada kondisi yang dijaga temperaturnya antara  16C sampai 27C dan dijaga  kelembaban dari silinder. 

Pengukuran berat isi  beton ringan segar 
Pengukuran  berat isi beton ringan segar dilakukan menurut SNI 03-1973-1990 tentang Metode pengujian berat isi beton dengan perkecualian untuk pemadatan dilakukan tahapan sesuai ayat  7.2.a). 

CATATAN 3 Sejumlah pengamatan menunjukkan bahwa pemadatan yang sama menggunakan benda uji beton yang lebih kecil akan menyebabkan berat isi beton segar lebih tinggi. Berat isi beton segar ditentukan dari pengukuran silinder 150 mm x 300 mm dari beton ringan yang dipadatkan dengan batang penusuk. 

Pengukuran berat isi beton keadaan seimbang 
Pengukuran berat isi keadaan seimbang, silinder beton dikeluarkan dari kondisi perawatan setelah 6 hari dan direndam dalam air pada temperatur 23o  ± 2o C selama 24 jam. Silinder kemudian ditimbang dalam air (terendam penuh) dan dicatat dengan kode ”C”, yaitu berat silinder dalam air sampai terendam penuh. 

Setelah itu dikeluarkan dari air dan dibiarkan selama 1 menit dengan meletakkan silinder pada saringan ukuran 9,5 mm atau lebih kasar. Air dikeringkan dengan kain lembab, kemudian ditimbang dan dicatat dengan kode ”B”, yaitu berat silinder pada keadaan kering permukaan jenuh. 

Silinder dikeringkan seluruh permukaannya dalam ruangan yang dikontrol kelembabannya pada 50 % ± 5 %  dan pada temperatur 23 o C ± 2o C sampai perubahan berat benda uji tidak lebih dari 0,5 % kehilangan berat pada  umur 28 hari. Kemudian ditentukan berat kering silinder dan dicatat dengan kode ”A” yaitu  berat kering dalam kg. 

Pengukuran berat isi kering oven 
Setelah 24 jam tapi tidak lebih dari 32 jam, silinder dikeluarkan dari cetakan. Berat silinder yang terendam penuh dalam air dicatat dengan kode ”G”, yaitu berat silinder terendam dalam air. Benda uji silinder dikeluarkan dalam air dan dibiarkan selama 1 menit dengan menempatkan pada saringan ukuran 9,5 mm atau lebih kasar. 

Air dihilangkan dengan kain lembab dan ditentukan beratnya dicatat dengan kode ”F”, yaitu berat kering permukaan jenuh. Kemudian benda uji silinder dimasukkan dalam oven pengering selama 72 jam atau sampai berat konstan tercapai. 

Temperatur oven dijaga pada suhu 110C ± 5C. Silinder dibiarkan menjadi dingin pada temperatur kamar dan beratnya ditentukan dengan kode ”D”, yaitu berat kering oven benda uji silinder. Pengeringan dalam oven diulangi lagi pada setiap interval waktu 24 jam sampai berat benda uji perubahannya tidak lebih dari 0,5 %.

Post a Comment for "CARA UJI BERAT ISI BETON RINGAN STRUKTURAL"