Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CARA UJI ABRASI BETON DI LABORATORIUM

Cara-Uji-Abrasi-Beton-Di -Laboratorium
Cara Uji Abrasi Beton Di Laboratorium

 CARA UJI ABRASI BETON DI LABORATORIUM  

 Kode : SNI 3419-2008
 Bahasa : Indonesia
 Halaman : 21 Halaman
 Format : Pdf
 Sumber : Badan Standardisasi Nasional  
 Sifat : GRATIS
 Download 

CUPLIKAN ISI EBOOK

Ruang ligkup
Standar ini menetapkan tata cara pengujian abrasi beton di laboratorium untuk mendapatkan koefisien abrasi beton. Nilai hasil uji ini merupakan nilai ketahanan permukaan beton dari komponen suatu bangunan air yang dapat dipakai sebagai pembanding dengan nilai koefisien abrasi pada bangunan air akibat abrasi aliran yang mengangkut sedimen. Standar ini mencakup persyaratan uji, peralatan uji dan cara uji. 

Acuan normatif 
SNI 03-2493, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton. 
SNI 03-2458, Metode pengambilan contoh untuk beton segar. 

Istilah dan definisi 
abrasi beton  
hilangnya sebagian volume pada permukaan beton akibat gaya gesek yang ditimbulkan oleh aliran air yang mengangkut sedimen bad load. 

benda uji beton  
contoh benda uji terbuat dari beton dengan perbandingan campuran tertentu berbentuk balok dengan ukuran lebar x panjang x tinggi = 15 cm x 30 cm x 4 cm atau 15 cm x 30 cm x 6 cm 

cetakan benda uji  
cetakan beton terbuat dari pelat baja berbentuk kotak dengan ukuran lebar x panjang x tinggi 30 cm x 15 cm x 4 cm untuk diameter maksimum agregat kasar kurang dari 30 mm atau panjang x lebar x tinggi 30 cm x 15 cm x 6 cm untuk diameter maksimum agregat kasar lebih dari 30 mm 

koefisien abrasi beton  
nilai banding antara besarnya volume abrasi beton yang terjadi selama pengujian dengan luas permukaan benda uji beton dalam mm3/cm2 

mesin uji abrasi  
alat uji yang digunakan untuk pengujian abrasi beton di laboratorium 

pengujian abrasi beton  
proses pengujian benda uji beton di laboratorium untuk mendapatkan koefisien abrasi beton

Peralatan 
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut.
a) Mesin uji abrasi beton tipe putaran yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Drum uji berukuran diameter 50 cm (lihat Gambar B.1 pada Lampiran B).

2) Motor penggerak dengan alat penunjuk kecepatan putaran 0 rpm - 125 rpm.

3) Silinder baja berukuran panjang 4 cm diameter 2 cm, berat total 2000 gram dengan toleransi 10 gram.

4) Plat baja penjepit benda uji di dalam drum.

5) Kran pengatur aliran air yang masuk ke dalam drum.

6) Mesin uji beserta kelengkapannya harus dalam kondisi baik, layak operasi dan telah dikalibrasi.

7) Selama pengujian, mesin uji harus dapat bekerja dengan baik tidak terjadi hambatan dan aliran listrik tidak terganggu.

8) Penempatan benda uji pada mesin uji harus sedemikian rupa sehingga pada saat pengujian benda uji tetap kokoh pada tempatnya.

b) Cetakan benda uji yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Cetakan benda uji terbuat dari plat baja tebal minimum 1,0 mm.

2) Cetakan benda uji berbentuk kotak berukuran panjang 30 cm, lebar 15 cm dan tebal 4 cm atau 6 cm (lihat Gambar B.2 dan Gambar B.3 pada Lampiran B).

3) Pada dasar cetakan dibuat lubang sebanyak 4 buah untuk memasukkan alat penekan guna mengeluarkan benda uji dari cetakan setelah pengujian selesai.

4) Plat baja kotak benda uji harus rata dan permukaannya tidak bergelombang.

5) Sebelum pengecoran beton, cetakan benda uji harus dibersihkan dari segala kotoran, permukaan dalam dilapisi grease tipis dan permukaan dasar ditutup kertas berlapis plastik untuk mencegah kebocoran pada waktu pengecoran beton.

c) Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1 gram.
d) Alat ukur ketebalan (jangka sorong/skitmaat/caliper).
e) Sarana penunjang yang harus disiapkan
Sarana penunjang lainnya adalah: kunci sok, obeng, slang air, stop watch, kain lap pengering, sikat ijuk, kamera, alat tekan untuk mengeluarkan benda uji dari cetakan, dan air secukupnya.

Benda uji 
Benda uji harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a) Pembuatan contoh benda uji harus memenuhi  ketentuan yang berlaku sesuai dengan SNI 03-2493-1991 Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium.
b) Setelah pengecoran, benda uji harus dijaga kelembabannya sampai tanggal pengujian sesuai umur rencana kebutuhan pengujian. Setelah berumur 1 hari benda uji harus diberi tanda atau nomor, tanggal pembuatan, tanggal pengujian, mutu beton atau perbandingan campuran dan faktor air semen.
c) Umur benda uji pada saat pengujian adalah 3 hari, 7 hari dan 28 hari.

Pengujian abrasi beton 
Persiapan uji
Persiapan uji dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut. 
a) Siapkan mesin uji beton dengan menempatkan pada posisi horizontal dengan mengatur posisi nivo.
b) Siapkan air dan hubungkan slang dengan kran pengatur yang menuju drum pemutar.
c) Stel alat penunjuk kecepatan putaran pada kecepatan 85 rpm - 90 rpm.
d) Siapkan alat pencatat waktu (stop watch).
e) Timbang dan catat berat masing-masing benda uji sebanyak 6 buah sebelum pengujian.
f) Siapkan silinder baja dengan berat total 2000 gram dengan toleransi 10 gram.
g) Ukur dimensi permukaan benda uji dengan menggunakan jangka sorong.
h) Hitung luas permukaan masing-masing benda uji.
i) Hitung volume benda uji.
j) Hitung berat masing-masing benda uji.

Pengujian 
Pengujian abrasi beton dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut.
a) Letakkan benda uji pada tempat yang tersedia di dalam drum uji dan kencangkan plat baja pengunci.
b) Masukkan silinder baja yang telah disiapkan kedalam drum uji dan kencangkan plat baja pengunci.
c) Buka kran untuk mengalirkan air secukupnya ke dalam drum uji.
d) Catat waktu saat mesin uji mulai bekerja dan 1 jam kemudian hentikan mesin uji serta tutup kran air.
e) Buka plat baja pengunci dan ambil silinder baja serta benda uji beton tersebut, cuci dengan air dan keringkan dengan kain lap.
f) Timbang dan catat berat masing-masing benda uji.
g) Ulangi tahapan a) sampai f) untuk waktu berikutnya sampai 3 periode pengujian.

Post a Comment for "CARA UJI ABRASI BETON DI LABORATORIUM"