PETUNJUK PELAKSANAAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT
Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku Rigid Pavement |
PETUNJUK PELAKSANAAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT | |
---|---|
Kode | : Pdt no. 009/T/BNKT/1990 |
Bahasa | : Indonesia |
Halaman | : 45 Halaman |
Format | |
Sumber | : Departemen Pekerjaan Umum |
Sifat | : GRATIS |
Download |
CUPLIKAN ISI EBOOK
PETUNJUK PELAKSANAAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT
perkerasan kaku pada petunjuk ini adalah perkerasan jalan yang menggunakan bahan pengikat peralatan yang umum dikenal sebagai perkerasan beton semen.
Maksud diterbitkannya buku ini adalah untk memberikan petunjuk serta bimbingan mengenai pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton Semen) dengan tujuan utama adalah untuk mendapatkan perkerasan beton sesuai dengan yang ditarapkan antara lain kuat, awet, nyaman serta ekonomis.
SUMBER BAHAN
Bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah diketahui dan dibuktikan, baik mutu maupun jumlahnya. Bahan yang digunakan harus mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan.
AGREGAT
A. Persyaratan Muta dan Gradasi
Agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut seperti pada tabel 1 dan tabel 2.
1) Persyaratan Ukuran Agregat Kasar
Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah yang mempunyai ukuran butir 10,20 dan 40 mm dengan perbandingan dan berat ideal adalah sebagai berikut : Fraksi 10 min :Fraksi20nmm=1:2
Fraksi 10 mm : Fraksi 20 : Fraksi 40 mm = 1 : 1'/2 : 3.
2) Persyaratan Ukuran Maksimuin Agregat
Ukuran maksimum agregat harus lebih kecil atau sama dengan '/3 tebal pelat dan lebih kecil atau sama dengan 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan.
B. Cara Pengelolaan
Agregat harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mencegah pemisahan butir/agregat, penurunan mutu, pengotoran atau pencampuran antar fraksi dan jenis yang berbeda.
SEMEN
Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII 0013-18 sebagaimana tercantum pada Lampiran 11-2.
Jenis semen, penggunaan dan komposisi kehalusannya dapat dilihat pada Lampiran 11-3.
Cara penyimpanan semen harus dilakukan sebagaimana tercantum pada Lampiran 11-4.
BAHAN PERAWOT
Bahan perawat harus memenuhi persyaratan di bawah ini:
a. Lembar penutup yang terbuat dari goni, pada wkatu digunakan harus dalam keadaan baik, tidak berlobang, tidak kotor, tidak berlumpur atau tidak mengandung bahan lain yang mengganggu daya serap terhadap air. Lembar penutup tersebut juga harus tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu merusak beton. Lembar penutup yang tidak segera menyerap air (bisa disemprot atau direndam) atau yang beratnya kurang dari 240 gram/M2(dalam keadaan bersih dan kering) tidak boleh digunakan. Lembar penutup yang berbentuk jaringan kasar harus digunakan secara hati-hati untuk menghindari cacat pada permukaan.
b. Kertas atau lembar yang kedap air harus dapat mencegah penguapan air dalam beton, sesuai dengan ketentuan ASTM C-171/AASHTO M 171-79.
c. Selaput air (liquid membrance-forcing compounds) harus sesuai dengan persyaratan ASTM C-309/AASHTO M 171-79.
Jenis 2, berwarna putih, umumnya digunakan untuk perkerasan kaku. Jenis 1, bening atau tembus cahaya, dan Jenis 3, warna abu-abu muda, juga dapat digunakan.
BAJA TULANGAN DAN PERLENGKAPANNYA (REINFORCING STEEL AND ACCESSORIES)
Jenis baja tulangan dan perlengkapannya harus ditetapkan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Baja Tulangan
Baja Tulangan Berbentuk Anyaman dari Kawat (Steel wire fabric reincorcement). ASTM A-185/AASHTO M 35.81, spesifikasi untuk tulangan dari kawat baja dilas berbentuk anyaman atau ASTM A-497/AASIITO M 221-81, spesifikasi untuk tulangan dari kawat baja diprofilkan dilas berbentuk anyaman.
b. Anyaman Batang Baja (Bar Mats)
ASTM A-184/AASHTO M 54-81, spesifikasi untuk anyaman batang baja. Ukuran serta jarak batang harus ditunjukkan dalam Gambar Rencana. Setiap pertemuan batang memanjang dan melintang hendaknya diikat dengan kawat, dijepit atau dilas di tempat pembuatan.
c. Batang Tulangan.
Batang tulangan harus memenuhi persyaratan SII 0136-80 dan SII 092080 sebagiamana tercantum pada lampiran 11-5 atau ASTM A-615/AASHTO M 3182, spesifikasi untuk batang baja bilet yang diprofilkan dan polos Grade 40 atau Grade 60.
d. Kondisi Permukaan Baja
Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan organik lainnya yang bisa mengurangi lekatan dengan beton atau yang dapat menimbulkan kerugian lainnya. Pengaruh karat, kerak, atau gabungan dari keduanya terhadap ukuran, berat minimum, serta sifat-sikat fisik yang dihasilkan melalui pemeriksaan benda uji dengan sikat kawat, tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yang disyaratkan.
e. Batang pengikat (Tie Bar)
Batang pengikat harus terbuat dari batang baja yang diprofilkan yang memenuhi spesifikasi untuk batang tulangan. Baja tersebut harus dapat dibengkokkan dan diluruskan kembali tanpa mengalami kerusakan. Baja pengikat dapat terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan metoda pemasangan:
1) Lurus, untuk pemasangan dari permukaan.
2) Bengkok, untuk membentuk pegangan pada waktu pra-pemasangan pada daerah landai.
3) Berbentuk gelombang, untuk mendapatkan lekatan bila dimasukkan ke dalam bagian tepi beton yang masih plastis (yang dihampar dengan metoda acuan gelincir/slipform).
f. Ruji (Dowel)
Ruji harus terbuat dari batang baja polos bualt (plain round bars) dan memenuhi spesifikasi untuk batang polos bulat SII 0136-80, SII 0292-80 atau ASTM A-615/AASHTO M 31-81, ASTM A-616/AASHTO M 42-81, ASTM A-61/AASHTO M 53-81). Ruji harus bulat dan tidak kasar sehingga tidak mengurangi kebebasan pergerakan ruji dalam beton. Apabila digunakan topi pelindung pemuaian dari logam (metal expansion cap), pelindung tersebut harus menutupi bagian ujung ruji tidak kurang dari 50 mm dan tidak lebih dari 75 mm. Pelindung harus memberikan ruang pemuaian yang cukup, dan harus cukup kaku sehingga pada waktu pelaksanaan tidak rusak.
g. Dudukan (Chairs).
Dudukan untuk menyangga tulangan, ruji, atau batang pengikat yang diletakkan pada pondasi bawah, harus cukup kuat untuk menahan pergeseran atau deformasi sebelum dan selama pelaksanaan.
h. Batang Penahan (Stakes)
Batang penahan yang digunakan untuk menahan bahan pengisi sambungan muai harus dari logam yang cukup panjang dan kaku untuk menjaga agar bahan pengisi selama pelaksanaan tidak berubab kedudukannya.
Post a Comment for "PETUNJUK PELAKSANAAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT"