Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PONDASI CERUCUK KAYU DI ATAS TANAH LEMBEK DAN TANAH GAMBUT

PONDASI CERUCUK KAYU
DI ATAS TANAH LEMBEK DAN TANAH GAMBUT

PONDASI CERUCUT KAYU
Pondasi Curucuk Kayu

PENGERTIAN
Tanah Lembek adalah tanah yang secara visual dapat ditembus dengan ibu jari minimum sedalam ± 25mm, atau mempunyai kuat geser 40 kpa berdasakan uji geser baling lapangan. Tanah lembek dapat terdiri atas tanah lembek anorganik dan organik

Tanah Lembek Anorganik adalah tanah lembek yang pada umumnya terdiri atas lempung atau lanau dengan kadar organik dari 0 % sampai dengan 25 % atau kadar abu dari 100 % sampai 75 %.

Tanah Lembek Organik adalah tanah lembek yang mengandung kadar organik 25 % sampai 75 % atau dengan kadar abu 75 % sampai dengan 25%.

Tanah Gambut adalah tanah organik yang mengandung kadar abu lebih kecil dari 25 % atau kadar organik 75 %.

Cerucuk Kayu adalah susunan tiang kayu dengan diameter atau ukuran sisi antara 8 dan 15 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga berfungsi sebagai pondasi.

KEADAAN MEDAN
Pada umumnya tanah lembek dan tanah gambut banyak terdapat di daerah rawa dengan muka air cukup tinggi, sehingg sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan konstruksi. Umununya dipengaruhi pasang surut, yang sangat berpengaruh terhadap elevasi rencana kepala tiang. Pada permukaan lahan sering dijumpai tunggul-tunggul kayu, yang umumnya tidak perlu dicabut.

MATERIAL YANG DIGUNAKAN
1. Cerucuk
1) Kulit kayu untuk bahan cerucuk tidak perlu dikupas.
2) Cerucuk kayu yang digunakan dapat berupa batang kayu atau hasil olahan dengan spesifikasi seperti pada Tabel dibawah ini.

Tabel Persyaratan Cerucuk Kayu
Uraian
Persyaratan
Diameter
Minimum 8 Cm,, maksimum 15 cm
Panjang
Minimum 3,5m, maksimum 6 in
Kelurusan
Cukup lurus, tidak belok dan bercabang
Kekuatan
Minimum kelas kuat II I PKKI 1973
Tegangan
Minimum Was kuat III untuk mutu A PKKI 1973

2. Lantai Kerja
Berupa bahan lokal setempat yaitu tanah lempung, tanah organik, pasir kuarsa, dengan cara PLTB (Penyiapan Lahan Tanpa Bakar).

3. Bahan Timbunan
Disesuaikan dengan persyaratan (biasanya sesuai dengan seksi 3.1, Spesifikasi Bina Marga dalam Spesifikasi Umum)

4. Kepala Tiang
1
2
3
4

5
6
Papan kayu
Tiang kayu dengan dimensi dan kekuatan yang sama dengan cerucuk.
Paku panjang minimum 1,5 diameter kayu yang akan dipaku
Tanah yang telah distabilisasi sehingga berfungsi untuk menyatukan kelompok tiang dalam menerima beban dan penyeragaman penurunan.
Kawat untuk mengikat tiang-tiang satu sama lain.
Pelat besi penutup tiang.

PERALATAN
1) Gergaji kayu
2) Kapak
3) Palu 5 kg
4) Linggis
5) Cangkul
6) Alat pengangkut tanah
7) Alat pancang cerucuk
8) Alas pemukul tiang
9) Perancah atau platform dari susunan drum-drum dan papan kayu
10) Back Hoer
11) Mesin Las

TEKNIS PELAKSANAAN
 1

 2


 3



 4


Pemancangan cerucuk kayu dapat menggunakan tenaga manusia, alat pancang cerucuk atau dengan Back Hoe.
Lantai kerja, dengan muka air cukup tinggi, maka lokasi pemancangan cerucuk dapat diurug terlebih dahulu dengan material setempat. Bila menggunakan alat pancang cerucuk harus diberi landasan dari balok atau papan kayu.
Diatas pondasi cerucuk kayu yang diberi kepala tiang yang selanjutnya dibentuk timbunan badan jalan sesuai dengan spesifikasi bahan timbunan yang diuraikan pada lampiran B (diambil dari seksi 3.2, Spesifikasi Umum)
Pelaksanaan cerucuk kayu harus sesuai dengan pedoman yang diuraikan dalam “Tata Cara Perencanaan Pondasi di Atas Tanah Lembek, Organik dan Tanah Gambut”.

PEMASANGAN KEPALA TIANG CERUCUK
1) KEPALA TIANG DARI BALOK KAYU ATAU PAPAN
a. Sistim Paku
Hubungkan kepala tiang dengan cerucuk menggunakan paku, yang dipakukan dari atas kepala tiang sampai masuk ke dalam tiang cerucuk pada barisan arah melintang jalan.

Agar tiang cerucuk menjadi satu kesatuan maka pada arah memanjang jalan dapat dipasang balok kayu atau papan dengan jarak dari sumbu ke sumbu 1,00 meter yang menumpu pada kepala tiang arah melintang jalan dan diperkuat dengan paku.

b. Sistem Gapit
Hubungan kepala tiang dengan cerucuk dibuat Sistim gapit. Diperlukan 2 (dua) balok kayu arah melintang jalan untuk menggapit 1 (satu baris) cerucuk arah melintang jalan dengan cara dipaku. Arah sejajar memanjang jalan juga diberi kepala tiang dengan jarak sumbu ke sumbu 1,00 meter.

2) KEPALA TIANG DARI MATRAS
 a


 b


Buat lantai kerja untuk hamparan matras, dari bahan timbunan lokal yang berfungsi untuk meratakan tempat dudukan matras.

Hampar matras, yang terdiri atas stabilisasi tanah dengan semen atau beton kurus. Usahakan agar bagian ujung atas cerucuk menyatu dengan matras pada ketebalan rencana.

Pemasangan Lapis Pemisah
Lapis pemisah dipasang untuk mencegah lolosnya bahan timbunan yang melewati celah-celah kepala tiang. Bahan pemisah menggunakan geotekstil lokal atau dari bilik bambu. Pasang bahan lapis pemisah selebar permukaan kepala tiang yang telah dipasang, dengan diberi tambahan lebar satu meter pada bagian kiri dan kanannya

Penimbunan Material
 a

 b

 c



 d
Tebal timbunan  jalan minimum satu meter.

Bila lapis pemisah merupakan bahan hasil pabrikasi, timbunan lapisan pertama setebal 1/2 m padat harus berupa tanah berbutir.
Bila digunakan lapis pemisah anyaman bambu (bilik) maka timbunan lapis pertama 1/2 m padat tidak perlu digunakan tanah berbutir, tetapi tidak disarankan menggunakan bahan dari tanah organik atau tanah gambut.

Lapis timbunan berikutnya menggunakan bahan timbunan sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang terdapat pada Seksi 3.1, Spesifikasi Umum, Bina Marga.

1 comment for "PONDASI CERUCUK KAYU DI ATAS TANAH LEMBEK DAN TANAH GAMBUT"