Pengujian Tanah Di Laboratorium
PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM
(BAGIAN 2)
3. Tata cara pengujian
3.1. PENGUJIAN
TANAH
3.1.1 PENGUJIAN
KADAR AIR
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar air (water content) yang terdapat
pada tanah.
(2) Peralatan
Peralatan yang
digunakan dalam penentuan kadar air tanah adalah:
a. Oven dengan pengatur
suhu (110 ± 5) ° C
b. Cawan kedap udara dan
tidak berkarat (terbuat dari gelas atau logam)
c. Timbangan dengan
ketelitian 0,1 gr
d. Desikator berisi
silica gel
(3) Persiapan pengujian
Sebelum
pelaksanaan pengujian terlebih dahulu peralatan, benda uji untuk pengujian
kadar air tanah harus disiapkan sebagai berikut tergantung dari ukuran butir
maksimum contoh yang akan diuji.
Jumlah
contoh minimum yang harus disiapkan untuk tanah dengan ukuran butir maksimum 19
mm, lolos saringan No.10 dan No.40 masing-masing adalah 1000 gram, 100 gram dan
4 gram.
(4) Langkah pengujian
·
Timbang
cawan kosong
·
Masukkan
100 gram benda uji ke dalam cawan
·
Timbang
cawan berisi benda uji basah
·
Tutup
cawan dibuka kemudian oven pada suhu (110 ± 5) ° C, hingga berat konstan.
·
Masukkan
ke dalam desikator sehingga beratnya konstan
·
Timbang
cawan berisi contoh kering
·
Kadar
air adalah selisih antara berat semula (berat tanah basah) dengan berat akhir
(berat tanah kering) dibagi berat tanah kering dikalikan dengan 100%
3.1.2
PENGUJIAN
BERAT JENIS TANAH
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk mengetahui besarnya berat jenis dari tanah
(2) Peralatan pengujian
a. Picknometer kapasitas
50 ml lengkap dengan penutupnya atau botol ukur kapasitas 100 ml (gelas pyrex)
b. Saringan No. 4, 10,
40 dan penadahnya
c. Timbangan dengan
ketelitian 0,01 gram untuk picknometer 50 ml atau 0,01 gram untuk picknometer
100 ml
d. Oven dengan pengatur
suhu (110 ± 5) ° C
e. Desikator berisi
silica gel
f.
Termometer
kapasitas 0 – 50 ° C dengan ketelitian 0,1 ° C
g. Wadah perendam
picknometer
h. Botol berisi air
suling
i. Tungku listrik (hot
plate) dengan plat asbes atau pompa hampa udara (vacuum pump) kapasitas 1 –
1,5 HP
(3) Persiapan pengujian
Sebelum
pelaksanaan pengujian berat jenis tanah terlebih dahulu harus disiapkan baik
peralatan dan contoh uji.
·
Cuci
piknometer dengan air suling dan keringkan
· Benda
uji tanah yang akan diuji diperoleh dari hasil pemisah contoh kemudian
disaring dengan saringan No. 4 (4,76 mm).
·
Benda
uji dikeringkan dengan oven pada temperatur 150 - 110 ° C
(4) Langkah pengujian
- Contoh tanah lolos saringan No. 4 (4,76 mm) kondisi kering oven
- Masukkan kedalam picknometer sebanyak ± 20 gram
- Tambahkan air suling sampai contoh terendam, kemudian divacuum/ dipanaskan hingga mendidih selama ± 15 menit
- Biarkan pada suhu ruang hingga dingin, kemudian tambahkan air suling sampai batas tera pada leher picknometer
- Rendam picknometer selama semalam, kemudian timbang
3.1.3
PENGUJIAN
BATAS PLASTIS
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk mengetahui besarnya batas plastis dari tanah
(2) Peralatan pengujian
a.
Plat
kaca ukuran tebal minimum 9 mm, ukuran 45 cm x 45 cm.
b. Spatula
c. Wadah tanah (krus)
d.
Oven
dengan pengatur suhu (110 ± 5) ° C, ketelitian 0,1 gram
e. Saringan no.40
f.
Botol
berisi air suling
(3) Persiapan pengujian
· Sebelum
pelaksanaan pengujian batas plastis tanah, terlebih dahulu harus disiapkan baik
peralatan dan contoh uji tanah yang lolos saringan no.40 sebanyak 300 – 350
gram dalam kondisi asli.
· Jika
contoh tanah terlalu kering contoh tersebut harus direndam terlebih dahulu
selama 24 jam minimum, sehingga diperoleh contoh uji dengan kadar air merata.
(4) Langkah pengujian
·
Contoh
tanah lolos saringan No. no.40 kondisi tidak kering, diaduk merata
· Geleng-geleng
tanah dengan tangan di atas plat kaca sampai berukuran 3 mm, apabila sebelum 3
mm sudah mengalami retak/pecah tambah air.
· Apabila
batang tanah hasil gelengan sudah mencapai ukuran diamater 3 mm tanpa pecah,
campur ulang contoh uji.
· Batas
plastis adalah apabila Batas plastis diperoleh dari hasil pengujian kadar air dari
tanah pada saat gelengan tanah berdiamter 3 mm tepat mengalami pecah/retak.
3.1.4 PENGUJIAN
BATAS CAIR
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk mengetahui besarnya batas cair dari tanah
(2) Peralatan
a. Plat kaca
ukuran tebal minimum 9 mm, ukuran 45 cm x 45 cm.
b. Spatula
c. Wadah tanah (krus)
d. Oven dengan
pengatur suhu (110 ± 5) ° C, ketelitian 0,1 gram
e. Alat Cassagrande (BS
1377) lengkap
f. Saringan no.40
g. Grooving tool
h. Botol berisi
air suling
(3) Persiapan pengujian
a. Sebelum pelaksanaan
pengujian batas plastis tanah, terlebih dahulu harus disiapkan baik peralatan
dan contoh uji tanah yang lolos saringan no.40 sebanyak 300 – 350 gram dalam
kondisi asli.
b. Jika contoh tanah
terlalu kering contoh tersebut harus direndam terlebih dahulu selama 24 jam
minimum, sehingga diperoleh contoh uji dengan kadar air merata.
(4) Langkah pengujian
·
Aduk
tanah dengan air di atas plat kaca sampai tercampur merata
·
Masukkan
ke dalam cawan cassagrande dan ratakan dengan spatula
·
Bagilah
tengah-tengah cawan yang berisi tanah dangan Grooving tool
·
Putarlah
pemutar yang menggerakkan cawan 2 putaan per detik
·
Hentikan
putaran sampai bagian tanah yang terpisah bersatu 13 mm
·
Ambil
contoh uji yang berimpit dengan spatulla dan periksa kadar airnya.
·
Ulangi
langkah tersebut dengan contoh uji pada kadar air yang lainnya di bawah dan di
atas nilai 25 kali putaran dari mangkok cassagrande
3.1.5 PENGUJIAN
KAPADATAN RINGAN (STANDARD) DAN BERAT (MODIFIED) UNTUK TANAH
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk mengetahui besarnya kepadatan pada kadar air tertentu dari
tanah hasil pemadatan, baik dengan pemadatan ringan (standard proctor) atau
dengan pamadatan berat (modified proctor)
(2) Peralatan pengujian
a. Saringan dengan
ukuran 2 inci, ¾ inci dan No.4.
b.
Talam,
alat pengaduk dan sendok
c.
Cetakan
(mold) yang berukuran 4,0 inci, atau berukuran 6 inci
d. Alat penumbuk 2,5 kg
(5,5 lbs), tinggi jatuh 30 cm (12”) untuk pemadatan standard roctor, dan untuk
kepadatan berat (modified) menggunakan alat penumbuk 4,54 kg (10 lbs) dengan
tinggi jatuh 45,7 cm (18 “). Diameter alat tumbuk adalah 2 inci ±0,05 inci.
e.
Timbangan
kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram dan kapasitas 1 kg dengan ketelitian
1 gram.
f.
Alat
pengeluar benda uji
g.
Oven
dengan pengatur suhu (110 ± 5) ° C
h. Botol berisi air
suling
(3) Persiapan pengujian
Sebelum
pelaksanaan pengujian pemadatan, terlebih dahulu perlu disiapkan contoh tanah
gembur hasil pemanasan dengan temperatur lebih kecil dari 60oC
jumlah contoh uji yang diperlukan adalah 6 buah contoh uji dengan kadar air di
bawah dan di atas optimum perkiraan, masing-masing 3 buah. Sebelum dipadatkan
dengan alat tumbuk disimpan dahulu di dalam kantong plastik.
(4) Langkah pengujian
Terdapat
4 metode pengujian kepadatan tanah yang tergantung dari diameter contoh uji
dan diameter mold yang digunakan
- Contoh tanah, kondisi kering masukkan ke dalam mold berlapis 3 untuk kepadatan ringan dan 5 lapis untuk kepadatan berat, ditumbuk dengan jumlah tumbukan 25 kali untuk mold 4 inci dan 56 kali untuk mold 6 inc. Untuk pemadatan ringan gunakan alat tumbuk dengan berat 5,5 lbs, tinggi jatuh 12 inci dan Untuk pemadatan berat gunakan alat tumbuk dengan berat 10 lbs.
·
Keluarkan
benda uji dan cari kadar airnya
·
Hitung
berat isi basah dan berat isi kering dari tanah yang diuji
3.1.6 PENGUJIAN
CBR LABORATORIUM
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah dan
campuran tanah agregat yang dipadatkan dilaboratorium pada kadar air tertentu
(2) Peralatan Pengujian
a. Mesin penetrasi
kapasitas 4,5 ton
b. Cetakan silinder
logam diameter 6 “, tinggi 177,8 mm lengkap dengan leher sambung dan keping
alas dari logam yang berlubang-lubang
c.
Alat
penumbuk kepadatan ringan atau berat
d. Alat pengukur
pengembangan (swelling)
e.
Keping
pengembangan yang berlubang-lubang dengan batang pengatur
f. Tripod logam
g. Arloji penunjuk
h. Piringan pemisah
logam diameter 150,8 mm dan tebal 61,4 mm
i.
Keping
beban 2,27 kg, diameter 194,2 mm diameter lubang 54 mm
j. Torak penetrasi dari
logam berdiameter 49,5 mm dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm
k. Dua buah arloji
pengukur penetrasi, ketelitian 0,01 mm atau 0,001 inci
l. Timbangan
m. Talam, alat perata,
tempat perendam
o. Desikator berisi
silica gel
(3) Persiapan pengujian
- Siapkan tiga benda uji tanah dalam kondisi kering udara, berata 5 kg
- Periksa kadar air tanah awal dalam kondisi kering udara
- Tambahkan air sampai mencapai kadar air optimum
- Padatkan tiga benda uji tanah pengujian CBR dalam mold CBR, dengan 10, 35 dan 65 kali tumbukan dengan jumlah lapis sesuai metode
- Rrendam dalam air, untuk memperoleh CBR rendaman
(4) Langkah pengujian
- Contoh tanah rendaman selama 4 x 24 jam keluarkan dari bak perendam, simpan dengan posisi miring untuk keluarkan air berlebih
- Timbang mold berisi contoh tanah untuk pengujian CBR tersebut
- Letakkan keping pemberat 2,27 kg(5lb) mencegah mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat
- Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg atau 10 lb (pembebanan ini untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji)
- Arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi di nolkan
- Berikan pembebanan secara teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,27 mm/menit atau 0,05 inci /menit
- Catat pembacaan pembebanan pada penetrasi 0,0125; 0,025; 0,05; 0,075; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; dan 0,50 inci
- Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 0,50”
- Keluarkan benda uji dari mold dan tentukan kadar air dari lapisan atas benda uji setebal 1 inci
Post a Comment for "Pengujian Tanah Di Laboratorium"