Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERENCANAAN LONGSORAN


LONGSORAN



Longsoran adalah suatu pergerakan massa tanah/batuan ke bawah dan ke arah luar dari suatu lereng

Jenis Longsoran

PERENCANAAN LONGSORAN


Penyebab Longsoran
1. Internal
   - Naiknya tekanan air pori
   - Kondisi geologi
   - Menurunnya kuat geser tanah/batuan

2. External
   - Perbuatan manusia
   - Curah hujan yang tinggi
   - Erosi sungai
   - Gempa

Survei untuk memperoleh informasi umum : 
- Luas dan skala bidang longsor
- Arah dan kecepatan longsor 
- Stabilitas suatu longsoran dan perubahan faktor keamanan
- Hubungan antara longsoran dan faktor pendukungnya
- Lokasi instrumen pengamatan

Survei detail pada daerah berpotensi longsoran tinggi
(berdasarkan hasil foto udara dan peta topografi):
- Bentuk/susunan garis kontur yang tidak teratur
- Terdapat garis kontur yang rapat, adanya jurang atau retakan berbentuk tapal
   kuda 
- Adanya kolam air dan rawa
- Adanya alur yang tidak lazim pada jurang, adanya aliran air 
- Adanya area persawahan dan atau area aliran debris

Survei untuk mandapatkan data yang diperlukan dalam analisa:
1. Penyelidikan lapangan;
    Antara lain pendugaan Geolistrik, Bor teknik SPT dsb.
2. Pengujian sifat fisik maupun mekanik tanah di laboratorium
    Antara lain kekerasan batuan/tanah, tekstur tanah,kuat geser tanah.

Survei untuk Analisis Stabilitas Lereng:
1. Pemboran dan terkadang test pit, untuk mempelajari stratigrafi tanah,
    Untuk identifikasi mekanisme longsoran dan bidang gelincir serta untuk
    memeriksa karakteristik tanah. 
    -  Jumlah 4 titik pemboran (3 titik pada arah melintang bidang gelincir,
       1 titik pada puncak lereng). 
    -  Pemboran minimal  menembus sampai kedalaman 5 meter pada lapisan
        batuan dasar atau lapisan keras.

2.  Identifikasi adanya kolam air dan rawa didaerah longsoran atau sekitar
     daerah longsoran (diatas dan dibawah daerah longsor)

Metode Perencanaan
1.  Evaluasi dan interpretasi parameter Geologi
     Pemetaan geologi permukaan dan bawah permukaan harus dapat
     menggambarkan:
     -  Kedalaman pelapukan
     -  Adanya lapisan colluvium atau timbunan
     -  Adanya struktur yang segar dan batuan yang mengalami pelapukan

2.  Kuat geser
     Untuk lereng yang belum mengalami keruntuhan:
      -  Uji triaksial CU
      -  Sample tanah dari matriks yang mewakili dan daerah perlemahan (kekar)

     Untuk lereng yang telah mengalami keruntuhan:
     -  Kuat geser sisa atau
     -  Menggunakan parameter residualnya
     -  Uji kuat geser bolak balik atau uji ring shear

4.  Kondisi air tanah
     -  Muka air tanah dimodelkan sesuai kondisi yang paling ekstrim sesuai
         kondisi lapangan
     -  Jika ada menggunakan data hasil monitoring piezometer pada kondisi
         tekanan air pori maksimum

5.  Beban-beban luar
     -  Beban kendaraan,
     -  Beban alat berat saat pelaksanaan konstruksi
     -  Perumahan, kolam-kolam air

Prinsip Penanggulangan
1.  Mengurangi gaya dorong Pemotongan lereng,pengendalian air permukaan
2.  Menambah gaya penahan Perkuatan dinding (gabion,beton, geosintetis dll),
     Piling, Anchor, penambatan dan penimbunan pada kaki lereng
3.  Menghindari Longsoran (relokasi)
4.  Melokalisir material longsoran, (buffer wall, cathment area)

Teknologi penanggulangan Longsoran
A. Penanganan Kuratif :
     1. Retaining Wall (concrete, geosinteis, gabion
     2. Pondasi Tiang (boredpile, Steell pipe)
     3. Ground Anchor, Nailing
     4. Manajemen drainase (saluran gendong pada teras sering)
     5. Pemotongan lereng

B. Penanganan Preventif :
     1. Vegetasi (vetiver,  pohon akar tunggang & dalam)

Pentingnya mengendalikan air, karena:
    - Mengurangi kekuatan geser tanah
    - Menghasilkan tekanan air pori yang dapat mengurai tegangan efektif
       tanah sehingga mengurangi kekuatan tanah
    - Menyebabkan gaya horisontal pada saat rembesan yang dapat menambah
      gaya dorong dan mengurangi faktor keamanan lereng
    - Membentuk bidang gelincir
    - Terperangkapnya air pada pori tanah saat gempa atau gaya dinamik
       lainnya akan berpotensi menimbulkan likuifaksi

Pemeliharaan lereng
    - Pemetaan Lereng Rawan Longsor
    - Pekerjaan/tindakan memelihara bangunan atau tanaman pelindung lereng
      dan drainase;
    - Pekerjaan pemantauan dan pencatatan lokasi lereng-lereng yang runtuh
       setelah hujan turun atau terguncang gempa
    - Tindakan penanggulangan yang didasarkan pada tingkat bahaya suatu
       lereng yang berpotensi untuk runtuh atau sudah runtuh.

1 comment for "PERENCANAAN LONGSORAN"

  1. Artikel yang cukup bermanfaat dan menambah Ilmu, Kunjungi juga ya www.biologi.uma.ac.id dan www.uma.ac.id dan juga www.fst.uma.ac.id

    ReplyDelete